"Mungkin kamu harusnya dapet Coba Lagi Award!" . Sial! Bisa-bisanya dia berkata seperti itu sambil tersenyum. Apa dia sama sekali tidak iba dengan keadaanku yang mendadak patah hati? "Kamu sih, serba nggak pasti." "Memangnya dia pasti?" Cih! Sinis sekali sih kata-kataku. "Seenggaknya dia pasti minta aku jadi pacarnya." "Tapi kan kamu maunya sama aku, bukan dia." "Tadinya.. tadinya aku mau banget sama kamu, Rangga. Ngarep, mimpi. Mimpi banget! Tapi kamu nggak mau sih!" "Aku mau. Tapi malu. Gengsi." "Makan gengsi ternyata nggak enak, kan?" "Kok bisa sih kamu mau sama dia?" "Ya bisa. Aku suka." "Katanya suka sama aku?" "Bukan berarti nggak bisa suka sama dia juga kan?" Aku menghela nafas. Menyesal. Selama ini aku mengingkari aku sungguh sangat menyukai Rara. Aku mencari yang lebih dan lebih dan lebih dari Rara. Tapi yang aku heran lagi-lagi cum...