Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2013

Setengah Memenuhi

Picture is taken from here Aku menggoyang-goyangkan kaki, mengerut-ngerutkan kening, memainkan alis naik turun dan mengerucut-ngerucutkan bibirku, sambil membisu. Di sebelahku dia menyenggol-nyenggolkan bahunya ke bahuku hingga bahukupun bergerak-gerak ke kanan dan ke kiri karenanya. Namanya Rudi. Dia tampan sekali, mungkin karena keturunan Italy. " So? " Rudi menengok padaku memasang wajah ramah dengan senyum jenaka sekaligus mempesona. Aku membelalakkan mata, mengerucutkan bibir lagi dan membisu lagi tetapi bahuku yang naik turun seolah bertanya, "Apa?" " So ..kenapa kamu berhenti menulis? Sebagai pembaca setia novelmu, aku kecewa." "Karena Danny sudah meninggal, Rudi. Jadi tidak ada lagi yang bisa kutulis di sana. Novel-novel itu ada karena Danny dan sekarang dia lenyap dari bumi ini. Kamu tau bagaimana rasanya berduka kehilangan Danny? Kekasih, inspirasi dan setengah jiwaku?" Danny adalah malaikat. Ia menyamar menjadi manusi

Meja Lain

  picture is taken from here Terdampar di sebuah kedai kopi pada hari Jum'at malam adalah cerita biasa bagi kaum pekerja urban sepertiku. Dan malam ini seperti seminggu lalu, sebulan lalu dan entah sudah berapa kali Jum'at malam aku rutin berada di kedai kopi ini di jam-jam pulang kantor. Aku tidak sendiri, maksudku di kedai ini aku tidak sendiri. Ada banyak pegawai kantoran lain yang memiliki kebiasaan sama denganku, berkumpul di kedai ini. Sekedar menyesap secangkir kopi ditemani camilan gosip-gosip terhangat tentang rekan sejawat. Semakin malam suasana kedai kopi yang ruangannya tidak terlalu luas ini semakin hangat. Mayoritas pengunjung tempat ini berusia 25tahun ke atas. Banyak yang datang sendiri, ada yang berdua dan terkadang ada pula yang bergerombol. Pemilik kedai kopi ini adalah seorang pria tampan berusia 45tahun. Aku memanggilnya Mas Bowo. Perawakannya tinggi dan bentuk tubuh Mas Bowo seperti pria-pria yang rajin nge-gym pada umumnya. Sesuai dengan namany