Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2010

Dalam Mimpi

Malam memelukku hangat,  aku memelukmu erat.. Dalam mimpi...

BUKAN WONDER WOMAN

karena  bukan  "Wonder Woman" saya berjanji: Tidak menolak diantar cowok kalau pulang malam; Membiarkan cowok mengasah bakatnya sebagai security dengan mengantarkan saya pulang di malam hari; Tidak menyakiti hati cowok dengan menolak tawarannya mengantar saya pulang di malam hari; Menyenangkan hati cowok dengan tidak menolak maksud baiknya mengantarkan saya pulang di malam hari; Tidak gengsi dan takut dianggap cengeng cuma karena diantar pulang oleh cowok di malam hari; Mengiyakan tawaran cowok yang mau mengantarkan saya pulang di malam hari; Memaksa teman cowok mengantarkan saya pulang di malam hari meskipun dia ogah-ogahan kalau perlu nangis di depan umum sampai dia mau mengantarkan saya pulang; Tidak sok berani!

Dear,

*Kakek-kakek yang selalu aku panggil dengan sebutan "Mas".. Terimakasih karena sudah percaya padaku dan tidak menganggapku salah, tolol dan gila seperti orang-orang lain menganggapku... Terimakasih karena sudah membuka mataku betapa seharusnya aku merasa beruntung dan bukannya menangis dan kepede-an menyatakan diri sebagai perempuan yang harus paling dikasihani di seluruh dunia.. Terimakasih sudah menunjukkan padaku bahwa 'your way' dan ' my way' yang selamanya berbeda bisa menjadi 'our way' yang berwarna.. *Buku yang sudah menciptakan butterfly effect di perutku dan membuatku tergerak membelimu hingga akhirnya menjamahmu semalam.. Terimakasih karena sudah mencantumkan dalam lembaran-lembaranmu bahwa semua yang kupikir sebuah kesalahan dan kebodohan itu ternyata bernama CINTA.. bukan kesalahan dan kebodohan seperti yang kukira.. *Dia.. Terserah mau berpikir apa, mau berkata apa.. Tapi aku merasa dicintai oleh kamu. Terimakasih...

- waktu itu -

Bukan sengaja diingat, hanya selalu teringat.. Terasa memburu, bahkan penuh nafsu.. Namun takkan pernah bisa, jika bukan dengan yang tercinta...   -untuk sesuatu yang indah.. yang tak pernah disesali namun selalu jadi tanda tanya-

= merinding disko =

Seharusnya ini saya tulis beberapa hari yang lalu. Tanggal 17 Agustus 2010. Tapi i was too busy to kiss my beloved "Rasarasanya"   (ngaku-ngaku sibuk supaya keliatan keren) Ceritanya... Ini kedua kalinya saya mengikuti Upacara Detik-Detik Proklamasi di alun-alun. Sebetulnya saya nggak se-patriotik itu sampai sepenuh hati mengikuti Upacara Bendera. Cuma karena setahun ini pekerjaan saya memaksa saya 'bermesraan' dengan yang namanya upacara ini itu, lama-lama asik juga. Bagian yang paling berkesan adalah ketika protokol mengucapkan, 'Detik-detik proklamasi' setelah itu sirine akan dibunyikan diikuti oleh suara sirine dan klakson mobil yang juga dibunyikan para pengendara mobil di sekitar alun-alun tempat pelaksanaan upacara. Momen itu selalu berhasil membuat saya merinding disko dan lama-lama menjadi terharu sampai ingin menangis. Pertama kali saya merasakannya, saya mengira itu hanya efek yang ditimbulkan karena itu adalah hal baru bagi saya. Tapi t

Jilbabku Sayang, Ke Mana Kau Melayang?

Suatu hari saya bersepeda mengenakan  T-shirt  dan celana (super) pendek. Saya kemudian bertemu seorang teman - Mbak Jilbab (nama jadi-jadian pemberian saya sendiri). Saya sudah menduga dia pasti akan menatap saya dengan pandangan  'gimana'  dan  it happened . Meskipun dia senyum tapi matanya tidak bisa berbohong kalau dia sebetulnya berpikir g imanaaaaa gitu . Terbukti dua hari sesudahnya, teman saya yang lain - Asoy (bukan nama sebenarnya) bertanya pada saya, "Kamu waktu itu sepedaan pake celana pendek ketemu Mba Jilbab ya?". Saya jawab, "Iya.. emang Mba Jilbab ceritanya gimana?". Asoy bilang, "Dya bilang katanya kamu parah banget bajunya dan sempet ngasih komentar kalo kamu cewe nakal."  Saya cuma tersenyum karena sudah menebak sebelumnya.  Cerita berhenti di situ.. sampai dua hari yang lalu, saya bertemu seorang teman yang lainnya - Kumis (bukan nama sebenarnya juga). Kumispun  bercerita, "Tadi pagi aku ketemu sama Mba Jilbab. Dia la

Dulu dan Sekarang

#Dulu... Pertama kenal kamu, aku nggak tau kamu itu siapa.. Kukira kamu biasa aja (well.. cuma sedikit lebih pintar dari aku sih tapi nggak lantas bisa bikin kamu disebut jenius) Kupikir kamu cuma mahasiswa abadi yang jago omong kosong Kamu cowok menyebalkan Tapi menyenangkan diajak ngobrol apa pun Kamu hitam tapi menarik, kadang-kadang manis Kamu cuek tapi asik.. Aku yang tadinya malas lalu jadi sebal Eh malah simpatik lantas suka Akhirnya cinta... #Di Tengah Jalan... Tiba-tiba kamu sibuk Tapi masih ingat aku Masih suka telepon, ngeladenin aku ngobrol hal-hal nggak penting dan akhirnya menertawakan kebodohanku.. Kamu tetap menyebalkan tapi aku suka.. Aku merasa disayang oleh kamu.. banget malah! Aku bahagia.. Tapi yang dibilang orang-orang mulai mengusikku... Sampai aku bertanya pada kamu dan kamu membuatku makin buntu... #Sekarang.. Aku sudah buntu.. Kamu sangat sibuk SMS mu seperlunya Teleponmu terasa penuh belas kasihan padaku Tiba-tiba orang bilang kamu hebat.. Lalu wajah

Tanda Tanya

Aku punya sebuah tanda tanya, lalu aku bertanya padanya dan dijawabnya setengah.. Akibatnya aku jadi punya dua tanda tanya dan aku bingung mana yang harus kutanyakan padanya.. Kuhitung-hitung tanda tanyaku sudah bertambah menjadi tiga.. Batinku jadi penuh sesak oleh tanda tanya.. Aku ingin tanda tanyaku dijawab satu-persatu.. Tapi.. hey! Mengapa sekarang bertambah lagi jumlahnya? Satu.. dua.. tiga.. empat.. BANYAK! Aku punya banyak tanda tanya! Mau kusimpan di mana lagi?

TESTER

Hari Minggu. Di dalam Mall di sebuah kota besar. Mata saya terbelalak melihat tulisan Discount Up To 70% dan Buy 1 Get 1 Free terpampang di depan counter kosmetik merk favorit saya. Langsung saja saya menyerbu dan ternyata yang sedang dibanting harganya adalah lipstick dengan warna-warna pastel yang membuat saya kalap. Meskipun sudah sangat berhasrat untuk membeli nampaknya saya harus tetap antri karena ada beberapa mbak-mbak yang juga sedang memilih-milih kosmetik di situ. Akhirnya saya menghabiskan waktu sambil mencoba-coba lipstick tester ( lipstick yang disediakan khusus untuk dicoba oleh para calon pembeli sebelum menentukan pilihan). Asik sekali saya mengoles-oleskan berbagai warna dari palet-palet lipstick yang tersedia ke telapak tangan saya. Seperti pada umumnya, tester itu dilihat-lihat mana yang kira-kira menarik hati, kemudian karena tidak diminati akhirnya dikembalikan ke tempat semula. Beruntunglah si tester kalau hanya begitu. Seandainya tester itu bisa b

Kalau Kamu...

K alau wajahmu menjadi tampan, lebih baik aku memandangi bulan yang berlubang daripada harus menatap parasmu.. Kalau kamu menjadi kaya raya, lebih baik aku menyemir sepatu untuk segenggam beras daripada menerima sumbangan hartamu.. Kalau kamu menjadi terkenal, aku tak ingin dikenal sebagai perempuanmu.. Kalau kamu sejenius Einstein, biar aku tetap menjadi keledai dungu saja.. Kalau saja kamu berani bertanya langsung mengapa aku tak mau denganmu, itu karena hatiku bilang tidak.