Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2010

Janji Untuk Membahagiakan Diri Sendiri

Akhirnya... di kota ini lagi. Kota yang sangat indah dan selalu membuatku tersenyum setiapkali meninggalkan kota ini. Tersenyum karena aku selalu merasa bahagia berada di kota ini. Namun sejak menginjakkan kaki bersamamu di kota ini, aku selalu pulang dengan berlinangan air mata. Kamu merusak rasa cintaku pada kota ini. Kamu merampas semua kesenanganku akan kota ini. Sudah sejak jauh-jauh hari aku ingin kembali lagi ke sini. Aku juga sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak meneteskan airmata sedikitpun saat berada ataupun meninggalkan kota ini. Aku tidak tahu sebenarnya siapa yang ingin aku temui di sini. Benar-benar tidak ada yang aku tuju. Aku hanya ingin melenyapkan rasa kangenku akan kota ini. Aku sudah berjanji untuk membahagiakan diriku sendiri dan aku pantang mengingkarinya. Sungguh! Hari ini aku pergi dari sini. Dan... aku senang karena tidak melihatmu lagi di sini. Aku bahagia karena tidak ada kamu di kota ini dan sebaiknya memang tidak perlu lagi aku melihatmu di kota

Susah

Berhenti mikirin itu gampang, tinggal setting my mind klik klik klik! Beres deh berhenti deh bebas ngga mikirin lagi. Yang susah itu berhenti merasa,tepatnya berhenti merasa kangen. Ya Tuhan.. berhenti merasa kangen aja susahnya setengah mati. Padahal yang namanya kangen itu rasanya ngga enak. Sebel, sakit, marah, capek dan lain-lain yang menyiksa. Kangen itu enaknya kalau udah tersalurkan. Tapi kenapa rasa itu ngga bisa dibunuh juga, well dialihkan sih bisa . Hh.. Bodohnya, padahal rasa kangenku ini nggak mungkin bisa disalurkan. Gimana dong Tuhanku tercinta? Hmmmh...

Diam

Sudah lelah Kapok Tak mau lagi bicara panjang lebar.. merayu Lebih-lebih harus menjawab pertanyaan-pertanyaan retorik Buat apa berpikir Mengolah rasa dan asa Demi menjawab semua itu agar tak sampai membuat kuping merah dan sialnya.. tak satupun dari kalian butuh jawaban Sudah cukup Tak akan kuulangi Menunjukkan apa yang kalian ingin ketahui Berbuat ini itu agar terlihat tanpa aku harus bicara dan sialnya... aku menunjukkan pada sekumpulan orang buta Sudah selesai Aku mau diam Diam yang tak bicara Diam yang tak berbuat Diam saat tak ditanya Diam saat ditanya TERSERAH kalian

Bertamu

Aku datang padanya dengan hati miris teriris, dengan jiwa terluka dan amarah berapi-api. Aku malu. Tak biasanya sepagi ini aku sudah mengetuk pintu rumahnya. Aku tahu dia akan senang dengan kedatanganku sebab dia memang tak pernah melarang siapapun datang ke tempatnya. Tapi aku malu. Biasanya agak siang sedikit aku baru bertamu kemari. Tapi kali ini berbeda. Aku rindu... aku rindu sekali padanya. Jika saja boleh aku ingin memeluknya. Tapi kami begitu jauh... jauuuuhhh sekali. Bukan karena dia menghindar dariku melainkan karena aku yang selalu menjaga jarak dengannya. Sesungguhnya aku malu dengan semua itu. Aku seringkali berprasangka buruk padanya bahwa dia akan mengejek dan menyindir-nyindir aku karena... karena sudah beberapa waktu ini aku sangat rajin menemuinya, amat sangat jauh lebih rajin dibandingkan dengan biasanya. Aku takut dia bosan padaku. Namun kutepis semua pikiran burukku sebab semua orang bilang dia paling baik. Malaikatpun tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengannya

Dunia Dalam Kepala

Dunia dalam kepala... Dunia dalam dunia... Dunia yang sama dengan dunia... Dunia di mana ada aku, kamu dan semua orang di dunia... Dunia yang berisi kisah-kisah yang benar terjadi di dalamnya.... Dunia dalam kepala... Dunia yang kita tinggali... Dunia yang kita miliki.... Dunia dalam kepala... dunia kita....

Saat Kita Bertemu Nanti...

Lihatlah langit mendung sayang... Tapi nanti pelangi kan datang... Lihatlah tanah basah karena hujan turun... Tapi mentari kan slalu mampu mengeringkan... Mungkin saat ini kau meragu... Tapi percayalah padaku seperti kau percaya kita pasti mati... Saat kita bertemu nanti... Semuanya kan baik-baik saja... Biar semua orang bicara... Kita tetap akan berdua... Biar langit bumi tak menerima... Kita akan tetap bersama... Mungkin saat ini kau meragu... Tapi percayalah padaku seperti kau percaya kita pasti mati... Saat kita bertemu nanti... Semuanya kan tetap baik-baik saja... Saat kita bertemu nanti... Semua indah pada waktunya....

Dia Sudah Datang Lagi

Tadi pagi... dia menyapaku lagi. Setelah begitu lama aku merindukan dia. Awalnya aku tidak yakin itu dia. Tapi saat aku melihat wajahnya yang tak pernah terlihat jelas, aku tahu dia datang. Caranya melintas di hadapanku, berhenti lalu menatapku, membuat aku sungguh ingin menangis. Aku rindu. Aku sangat rindu padanya. Aku memeluknya, menangis dalam pelukannya. Pelukan yang paling nyaman yang pernah aku rasakan. Pelukan yang tak akan pernah bisa diberikan oleh siapapun juga selain dia. Pelukan yang menenangkanku, yang membuat semuanya akan selalu baik-baik saja... Aku akan selalu baik-baik saja jika dia ada... walau mungkin tak akan demikian yang terlihat. Aku tidak peduli. Aku hanya ingin baik-baik saja.

Cewek Seksi

Suatu hari, seorang teman saya - laki-laki, berkata, "Buat aku, cewek seksi itu cewek yang mukanya cantik. Mau dia tinggi, pendek, gemuk, kurus, kalo mukanya udah cantik, itu seksi. Tapi cantik itu bukan berarti hidungnya mancung, matanya bulat atau yang semacam itu.Pokoknya kalo aku ngerasa deg deg seeeeeeerrrr , berarti cantik."

AKU (bukan) PELACUR

Aku masih memandangi wajahnya. Tertidur dengan tenang dan bahagia. Jelas saja, seluruh hasratnya telah terpuaskan bersamaku tadi. Gemas sekali memandanginya seperti itu. Dalam hati aku berbicara, Aku juga bahagia seperti kamu. Aku juga puas seperti kamu. Aku tidak menyesal walaupun banyak orang bilang yang barusan kita lakukan itu dosa, dosa besar malah. Itu namanya zina. Iya aku tahu aku berdosa, tapi biar saja. Urusanku dengan Tuhan. Aku memang merasa bersalah pada Tuhan tapi aku tidak merasa bersalah pada diriku dan pada seluruh penjuru dunia ini, termasuk pada dia. Ini bukan yang pertama kalinya aku berbuat ini. Dia juga bukan orang pertama yang melakukannya denganku. Aku juga tidak tahu apakah dia akan menjadi yang terakhir atau bukan. Tetap tidak peduli. Bercinta buatku adalah sesuatu yang hampir pasti terjadi setiapkali aku mencintai seorang laki-laki. Iya, bercinta dalam arti bergumul,digauli atau apa saja yang artinya berhubungan sex dengan seorang laki-laki. Aku bukan maniak