Masjid.
29 Agustus 2010.
Waktu Ceramah Masjid Bagian Mejasem.
29 Agustus 2010.
Waktu Ceramah Masjid Bagian Mejasem.
Sebagian besar jamaah shalat tarawih sedang mendengarkan ceramah yang disampaikan ustadz. Tiba-tiba terdengar suara anak kecil berteriak lalu menangis kencang. Jreng!!! Seketika semua mata tertuju padanya. Ternyata yang menangis seorang anak laki-laki. Dia menangis karena tersandung mukena ibunya. Segera saja Sang Ibu menggendong dan mendekap anaknya yang menangis sambil tersenyum malu dan mengharap maklum dari semua jamaah. Selanjutnya terdengar suara kasak-kusuk dari jamaah dan akhirnya makin lama suara itu makin samar.
Di sebelah saya duduk seorang anak kecil, perempuan. Dia menjawil lengan perempuan dewasa di sebelahnya yang belakangan saya ketahui adalah ibu si anak perempuan kecil itu. Si anak berkata pada ibunya,
"Mah.. itu anak kecil laki-lakinya nangis. Masa laki-laki nangis ya Mah? Kan laki-laki ngga boleh nangis oooh Maaaahhh.."
Ibu anak perempuan kecil itu cuma tersenyum mengangguk lalu menaruh telunjuknya di bibirnya sebagai isyarat agar anak perempuan kecilnya itu tidak bicara lagi.
Ternyata.. anak-anak pun sudah didoktrin bahwa laki-laki tidak boleh menangis. Pantas saja banyak laki-laki merasa malu untuk menangis.
Comments
Post a Comment