Suatu hari saya bersepeda mengenakan T-shirt dan celana (super) pendek. Saya kemudian bertemu seorang teman - Mbak Jilbab (nama jadi-jadian pemberian saya sendiri). Saya sudah menduga dia pasti akan menatap saya dengan pandangan 'gimana' dan it happened. Meskipun dia senyum tapi matanya tidak bisa berbohong kalau dia sebetulnya berpikir gimanaaaaa gitu. Terbukti dua hari sesudahnya, teman saya yang lain - Asoy (bukan nama sebenarnya) bertanya pada saya,
"Kamu waktu itu sepedaan pake celana pendek ketemu Mba Jilbab ya?". Saya jawab, "Iya.. emang Mba Jilbab ceritanya gimana?". Asoy bilang, "Dya bilang katanya kamu parah banget bajunya dan sempet ngasih komentar kalo kamu cewe nakal." Saya cuma tersenyum karena sudah menebak sebelumnya.
Cerita berhenti di situ.. sampai dua hari yang lalu, saya bertemu seorang teman yang lainnya - Kumis (bukan nama sebenarnya juga). Kumispun bercerita, "Tadi pagi aku ketemu sama Mba Jilbab. Dia lagi beli sarapan di Jalan X. Tapi aku sempat pangling karena ngeliat dia pake hotpants. Pas kupanggil namanya, ternyata memang dia. Waaah baru liat dia yang seksi kaya gitu". Setelah cerita begitu, Kumis cengar-cengir. Mungkin dia masih mengingat secara utuh kenangan terbaru tentang Mbak Jilbab
Berarti mbak jilbab berpakaian juga kaya yang naik sepeda tu?
ReplyDeletePengalaman pribadi yas? hehehe