Skip to main content

PEMENANG YANG TAK BAHAGIA

di bawah sinar mentari yang sama setiap harinya
kau menangis namun tak ada yang melihat
mungkin karena tanpa air mata
kau terluka namun tak ada yang  tahu
mungkin karena tiada darah yang menetes
ataukah sekitar terlau silau
hingga semua orang tak mengerti yang terjadi

kau ceritakan semua yang kau alami
namun aku sungguh tak bisa merasakannya
kaupun bertanya kepadaku

tahukah kau rasanya
sudah ingin kalah 
namun semesta berikan kekuatan
hingga tak ada pilihan selain jadi pemenang

di bawah bintang yang tak pernah benar-benar terang
kau menangis tapi tak ada yang melihat
mungkin karena tak ada air mata
kau terluka namun tak ada yang tahu
mungkin karena tiada darah yang menetes
ataukah malam terlalu kelam
hingga semua orang tak mengerti yang terjadi

Comments

Popular posts from this blog

Bapak Peri

Guys.. seperti apa Bapakmu? Tampan dan bisa dengan bangganya kamu pamerkan ke teman-teman sekolah kamu setiapkali ada acara pengambilan raport plus kaya raya dan bisa mengabulkan keinginanmu terbang menjelajah dunia dengan jet pribadi setiap liburan tiba, sekaligus menguasai ilmu beladiri seperti 7 manusia harimau dan membuat teman-teman hidung belangmu lari tunggang langgang? Atau malah pendiam dan sekali marah, raja rimba pun kalah? “Ah! Siapa bilang Bapakku galak? Masih galakkan Ibuku. Bapak itu kalau Ibu marah, biasanya lebih suka menghindar dengan duduk di teras sambil merokok.” “Bapakku sih mirip komentator bola. Segala apa aja di rumah pasti dikomentarin sama dia. Semua serba salah deh.” “Bapak baiiik banget. Aku minta apa aja pasti diturutin. Nggak pernah ngelarang dan nggak pernah bilang enggak. Enaklah pokoknya kalo Bapak. Nggak kayak  Ibu!” “Hmm.. Bapak yah? Bapak yang sekarang jadi suami Ibu? Atau Bapak yang udah cerai sama Ibu dan udah...

Dunia Dalam Kepala

Dunia dalam kepala... Dunia dalam dunia... Dunia yang sama dengan dunia... Dunia di mana ada aku, kamu dan semua orang di dunia... Dunia yang berisi kisah-kisah yang benar terjadi di dalamnya.... Dunia dalam kepala... Dunia yang kita tinggali... Dunia yang kita miliki.... Dunia dalam kepala... dunia kita....

RUSUH!!!

Gerimis.. rintik-rintik... Kuurungkan niatku menyapa mentari yang malas Akhirnya aku bergelung... ah! Bosan! Dan kudengarkan lagu itu.. lagu yang membuat anganku melayang... Hey! Tapi kemudian terlintas wajahmu.. baru kuingat aku belum menengokmu semalaman... Kupandangi dirimu dari sisi yang biasanya... Biasa.. dingin.. tenang... Lalu tiba-tiba ada secuil sisi darimu yang kusadari telah lama tak kuamati... Ya Tuhan.. sudah lama aku melupakannya... Sudah lama sampai hampir tak kutahu banyak yang berubah... Ada yang menarik! satu yang lama yang selalu mengingatkanku padamu.. satu yang selalu melambungkan khayalanku.. melayangkan anganku.. lagumu.. lagu lama yang memang sudah lama tak kudengar... Kucoba dengarkan kembali sembari kuputar juga laguku yang naif yang penuh dengan khayalan biar semua bercampur baur.. teraduk-aduk menjadi satu... Tak ada harmoni.. yang ada berbagai rasa, bermacam nada yang tak bersinergi.. Tak ada kompromi! RUSUUUUH!!!!