Ayah..
Ingatkah saat aku berlarian menangkap kupu-kupu di taman
dan kau memotretku yang terjatuh
Sementara kupu-kupu terbang ke sana ke mari dengan anggunnya
Aku hanya ingin seindah kupu-kupu itu, Ayah...
Ayah..
Ingatkah ketika kau bawakan aku buku dongeng
tentang itik buruk rupa yang menjelma angsa
Aku hanya ingin secantik angsa itu, Ayah...
Ayah..
Ingatkah waktu kita memandangi kunang-kunang malam hari
Katanya ia adalah kuku orang mati
Tapi kita tersenyum terpukau terang sinarnya
Aku hanya ingin berkilau bagai kunang-kunang, Ayah...
Ayah..
Ayah tahu kupu-kupu itu tadinya ulat menjijikan,
angsa itu tadinya dicemooh karena buruk rupa
dan kunang-kunang terkadang ditakuti
Tapi Ayah pasti juga tahu mereka semua begitu mempesona
Ayah..
Bukankah Ayah yang mengisahkan padaku,
dan memperlihatkan padaku
Bahwa yang indah tak selalu bermula dari indah pula?
Ayah..
Ijinkan aku menjadi indah dengan caraku
Mekar menjadi bunga kebanggaanmu..
hmmm... :)
ReplyDelete