Skip to main content

MERAAAAAAAHHHH!!! AKU BERANI!

Pengennya sih sok cool
Pengennya ngga latah bikin resolusi juga
Tapi.. tapi...
Kayanya lucu juga kalo bikin resolusi..
Tapi apa ya? Mmmmhhh coba-coba ikutan bikin resolusi kaya yang lain.

Dimulai dengan membuat wish list alias menuliskan yang belum tercapai:
  1. Menikah;
  2. Bulan madu alias honeymoon;
  3. Punya warteg di sebelahnya Starbucks dan di depannya Dior;
  4. Berkulit putih;
  5. Menentukan lebih suka warna ungu atau merah.
Sekanjutnya mempelajari mana yang mungkin dan yang masih belum mungkin
  1. Menikah -> nunggu superman mendarat dulu
  2. Bulan madu -> kudu kawin eh nikah dulu kaliiii
  3. Punya warteg di sebelahnya Starbucks dan di depannya Dior -> warteg pinggir jalan aja mau ditarikin pajak. 
  4. Berkulit putih -> hahahaha! sudah mencoba berbagai pemutih, hasilnya kulit saya tetap eksotis dan begitu produknya habis, malah semakin hitam
  5. Menentukan lebih suka warna ungu atau merah -> setelah menghitung-hitung baju di lemari, ternyata jumlah yang merah lebih banyak daripada yang ungu. Tiapkali beli baju, tangan ini juga selalu latah mengambil baju warna merah tanpa sadar. Dan lebih banyak orang bilang, "Kamu suka merah ya?" daripada "Kamu suka ungu ya?" Tapiiiii... mmmm....
Nah! Sekarang waktunya mencoret yang belum mungkin:
  1. Bulan madu
  2. Menikah
  3. Punya warteg di sebelahnya Starbucks dan di depannya Dior
  4. Berkulit putih
  5. Menentukan lebih suka warna ungu atau merah.
Whaaahaahahaaaaa!!!! Ternyata Pe-er saya untuk 12 bulan ke depan cuma menentukan warna ungu atau merah sebagai warna favorit saya... Hahahaha!!!
Ngga apa-apa deh, setidaknya saya sudah berani bikin resolusi, hihihi...

Saya merah sekaliiii....
Saya juga ungu sekaliiii...

Comments

  1. yolce, kamu cantik pake merah.
    wis, pake merah aja ya..
    nanti yg ungu aku yg pake..
    :p :p

    ReplyDelete
  2. Hahaha...
    Boleh juga kaya gitu...
    Tapi aku tetep bingung, mau lebih suka merah apa ungu, hahahaha

    ReplyDelete
  3. Ck..ck.. ck..
    Merah atau ungu, bagimu tetap sama.............
    Ya ... sama, pantesnya.
    OK met nikmati rasa......

    ReplyDelete
  4. Merah atau ungu kamu tetap yeahhhh.... emmm... cakkkk...
    Okey, sukses dengan warna merah ungunya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bapak Peri

Guys.. seperti apa Bapakmu? Tampan dan bisa dengan bangganya kamu pamerkan ke teman-teman sekolah kamu setiapkali ada acara pengambilan raport plus kaya raya dan bisa mengabulkan keinginanmu terbang menjelajah dunia dengan jet pribadi setiap liburan tiba, sekaligus menguasai ilmu beladiri seperti 7 manusia harimau dan membuat teman-teman hidung belangmu lari tunggang langgang? Atau malah pendiam dan sekali marah, raja rimba pun kalah? “Ah! Siapa bilang Bapakku galak? Masih galakkan Ibuku. Bapak itu kalau Ibu marah, biasanya lebih suka menghindar dengan duduk di teras sambil merokok.” “Bapakku sih mirip komentator bola. Segala apa aja di rumah pasti dikomentarin sama dia. Semua serba salah deh.” “Bapak baiiik banget. Aku minta apa aja pasti diturutin. Nggak pernah ngelarang dan nggak pernah bilang enggak. Enaklah pokoknya kalo Bapak. Nggak kayak  Ibu!” “Hmm.. Bapak yah? Bapak yang sekarang jadi suami Ibu? Atau Bapak yang udah cerai sama Ibu dan udah...

Dunia Dalam Kepala

Dunia dalam kepala... Dunia dalam dunia... Dunia yang sama dengan dunia... Dunia di mana ada aku, kamu dan semua orang di dunia... Dunia yang berisi kisah-kisah yang benar terjadi di dalamnya.... Dunia dalam kepala... Dunia yang kita tinggali... Dunia yang kita miliki.... Dunia dalam kepala... dunia kita....

Meja Lain

  picture is taken from here Terdampar di sebuah kedai kopi pada hari Jum'at malam adalah cerita biasa bagi kaum pekerja urban sepertiku. Dan malam ini seperti seminggu lalu, sebulan lalu dan entah sudah berapa kali Jum'at malam aku rutin berada di kedai kopi ini di jam-jam pulang kantor. Aku tidak sendiri, maksudku di kedai ini aku tidak sendiri. Ada banyak pegawai kantoran lain yang memiliki kebiasaan sama denganku, berkumpul di kedai ini. Sekedar menyesap secangkir kopi ditemani camilan gosip-gosip terhangat tentang rekan sejawat. Semakin malam suasana kedai kopi yang ruangannya tidak terlalu luas ini semakin hangat. Mayoritas pengunjung tempat ini berusia 25tahun ke atas. Banyak yang datang sendiri, ada yang berdua dan terkadang ada pula yang bergerombol. Pemilik kedai kopi ini adalah seorang pria tampan berusia 45tahun. Aku memanggilnya Mas Bowo. Perawakannya tinggi dan bentuk tubuh Mas Bowo seperti pria-pria yang rajin nge-gym pada umumnya. Sesuai dengan namany...