Skip to main content

Ingin dan Titik Kerut

*Pembukaan*
Ini adalah tulisan Lala Bohang, di blog-nya: http://recycledream.wordpress.com/
Karena saya sangat suka tulisan ini, jadi saya share dengan seijin Nona rumahnya tentunya, hehehe...
Thanks a lot Miss Bohang... (:


INGIN DAN TITIK KERUT

By: Lala Bohang

Keinginan itu banyak, sampai sang waktu pun menyerah dan angkat kaki tanpa basa-basi. Kadang keinginan masuk akal, masih berjalan bergandengan tangan dengan logika tetapi lebih sering berteriak keras dan menyuruh logika pergi jauh.

Keinginan itu sering membabi buta, sampai merusak otak dan membuat hati kadaluarsa. Kadaluarsa membuat keinginan merasuki seluruh sel tubuh, darah mengalir lebih deras dan tubuh menjadi renta lebih cepat dari seharusnya.

Keinginan itu memabukkan, memberikan fatamorgana bahwa kedua tangan ini mampu menyelesaikan apapun yang semestinya membutuhkan 10 tangan yang lain. Mabuk lalu jatuh tanpa ada satu tangan pun yang akan membantu untuk berdiri kembali.

Keinginan itu tidak lazim, ingin menyatukan air dan minyak bahkan cinta yang telah lewat dan yang ada sekarang, menjadi satu wujud yang sama.

Keinginan yang bertumpuk akan mendatangkan setitik kerut di antara alis, membawa pergi senyum ke ujung dunia. Lupa, lupa akan semua yang hijau dan indah.

Keinginan yang tidak pernah terselesaikan menimbulkan amnesia akan orang yang mencintai dan pernah dicintai. Semua menjadi kabur dan menyatu dalam kabut yang menyesatkan di dalam rimba keinginan.

Keinginan itu penuh rasa ingin akan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu diinginkan.

Keinginan itu seringkali merupakan titipan ingin dari orang lain, yang bahkan tidak akan memberikan ucapan selamat ketika ingin telah terwujud dan dapat disentuh.

Keinginan itu semu, seperti pelangi yang tidak memiliki fisik.

Keinginan itu tidak memiliki arti ketika usia telah habis dimakan ingin.

Keinginan itu menjauhkan dari mereka yang memiliki cinta tanpa syarat.



Comments

Popular posts from this blog

Bapak Peri

Guys.. seperti apa Bapakmu? Tampan dan bisa dengan bangganya kamu pamerkan ke teman-teman sekolah kamu setiapkali ada acara pengambilan raport plus kaya raya dan bisa mengabulkan keinginanmu terbang menjelajah dunia dengan jet pribadi setiap liburan tiba, sekaligus menguasai ilmu beladiri seperti 7 manusia harimau dan membuat teman-teman hidung belangmu lari tunggang langgang? Atau malah pendiam dan sekali marah, raja rimba pun kalah? “Ah! Siapa bilang Bapakku galak? Masih galakkan Ibuku. Bapak itu kalau Ibu marah, biasanya lebih suka menghindar dengan duduk di teras sambil merokok.” “Bapakku sih mirip komentator bola. Segala apa aja di rumah pasti dikomentarin sama dia. Semua serba salah deh.” “Bapak baiiik banget. Aku minta apa aja pasti diturutin. Nggak pernah ngelarang dan nggak pernah bilang enggak. Enaklah pokoknya kalo Bapak. Nggak kayak  Ibu!” “Hmm.. Bapak yah? Bapak yang sekarang jadi suami Ibu? Atau Bapak yang udah cerai sama Ibu dan udah...

Janji Untuk Membahagiakan Diri Sendiri

Akhirnya... di kota ini lagi. Kota yang sangat indah dan selalu membuatku tersenyum setiapkali meninggalkan kota ini. Tersenyum karena aku selalu merasa bahagia berada di kota ini. Namun sejak menginjakkan kaki bersamamu di kota ini, aku selalu pulang dengan berlinangan air mata. Kamu merusak rasa cintaku pada kota ini. Kamu merampas semua kesenanganku akan kota ini. Sudah sejak jauh-jauh hari aku ingin kembali lagi ke sini. Aku juga sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak meneteskan airmata sedikitpun saat berada ataupun meninggalkan kota ini. Aku tidak tahu sebenarnya siapa yang ingin aku temui di sini. Benar-benar tidak ada yang aku tuju. Aku hanya ingin melenyapkan rasa kangenku akan kota ini. Aku sudah berjanji untuk membahagiakan diriku sendiri dan aku pantang mengingkarinya. Sungguh! Hari ini aku pergi dari sini. Dan... aku senang karena tidak melihatmu lagi di sini. Aku bahagia karena tidak ada kamu di kota ini dan sebaiknya memang tidak perlu lagi aku melihatmu di kota ...

Dunia Dalam Kepala

Dunia dalam kepala... Dunia dalam dunia... Dunia yang sama dengan dunia... Dunia di mana ada aku, kamu dan semua orang di dunia... Dunia yang berisi kisah-kisah yang benar terjadi di dalamnya.... Dunia dalam kepala... Dunia yang kita tinggali... Dunia yang kita miliki.... Dunia dalam kepala... dunia kita....