di bawah sinar mentari yang sama setiap harinya kau menangis namun tak ada yang melihat mungkin karena tanpa air mata kau terluka namun tak ada yang tahu mungkin karena tiada darah yang menetes ataukah sekitar terlau silau hingga semua orang tak mengerti yang terjadi kau ceritakan semua yang kau alami namun aku sungguh tak bisa merasakannya kaupun bertanya kepadaku tahukah kau rasanya sudah ingin kalah namun semesta berikan kekuatan hingga tak ada pilihan selain jadi pemenang di bawah bintang yang tak pernah benar-benar terang kau menangis tapi tak ada yang melihat mungkin karena tak ada air mata kau terluka namun tak ada yang tahu mungkin karena tiada darah yang menetes ataukah malam terlalu kelam hingga semua orang tak mengerti yang terjadi
Buat saya, berbohong yang paling sulit adalah berbohong pada diri sendiri. Mengerasi diri sendiri, memarahi diri sendiri, melarang diri sendiri , s emua itu juga sama beratnya. Saya sungguh tidak ingin hati ini terluka apalagi hancur berkeping-keping. Tapi saya juga tahu kalau bunga di dalam dada yang kelopaknya masih kuncup dan mahkotanya belum menampakkan keindahannya, tidak akan pernah mekar. Lebih baik saya injak-injak saja dia sekarang. Biar layu, biar rusak, biar mati! Toh percuma juga kalau dibiarkan hidup lebih lama, bunga hati ini tidak akan bisa menjadi indah, tidak akan ada taman bunga, tidak akan! Nanti juga kalau bukan saya, badai yang akan memusnahkannya. Sungguh saya tidak ingin terus-menerus menjadi penjahat dalam drama kehidupan saya sendiri. Tapi waktu tidak pernah memberikan kesempatan pada saya yang tak bernyali ini, hingga akhirnya saya harus membunuh lagi membunuh dan membunuh bunga cikal bakal cinta di hati. Laki-laki yang pernah memuja paras sa...