Skip to main content

INACRAFT


Dari namanya mungkin bisa ditebak bahwa ini adalah acara pameran kerajinan. Yup! Inacraft adalah pameran kerajinan terbesar Indonesia yang diadakan setahun sekali di JCC Jakarta tiap bulan April. Untuk Inacraft 2013 telah diselenggarakan pada tanggal 24-28 April 2013. Thank God, i was lucky to be there. Karena bagi saya, inacraft ini ibarat surga kerajinan di mana kita bisa melihat dan membeli barang-barang kerajinan produksi Indonesia tanpa harus mengunjungi daerah asal pembuatannya satu-persatu. Cukup dengan membeli tiket Rp.20.000,00 di loket, mulai jam 10 pagi kita sudah bisa menjelajah Indonesia.

Inacraft diikuti oleh pengusaha kerajinan atau pengrajin itu sendiri dari pengrajin kecil hingga pengusaha besar dari seluruh Nusantara. Di sini kita bisa melihat betapa kreatifnya anak bangsa Indonesia menciptakan berbagai produk dan aksesoris, busana, interior, eksterior, souvenir sampai mainan yang lucu, cantik yang unik dan limited edition. Bahannya-pun tidak terbatas, seperti dari batu, kayu, kain, tenun, serat alam, batik, dan sebagainya. Brand yang akan tampil-pun berbagai macam dari yang belum terkenal sampai yang sudah terkenal. Harga barang yang ditawarkan juga bervariasi. Bisa dijangkau oleh berbagai kalangan dari yang berkantong tipis sampai yang berkantong tebal.

Selain bisa melihat dan membeli hasil kerajinan yang bagus-bagus, sebagian dari kita juga bisa terinspirasi untuk mengembangkan usaha sesuai dengan hobi yang selama ini ditekuni. Bukannya tidak mungkin suatu saat kelak ada dari kita yang menjadi salah satu peserta Inacraft mendatang.
 
Banyak cara untuk ikut dalam pameran ini. Selain mandiri sebagai pengusaha atau berkolaborasi dengan pengusaha lain, juga bisa melalui mitra binaan instansi atau tergabung dengan asosiasi. Jadi tidak harus mereka yang bermodal selangit yang bisa ikut pameran ini.

Selain -pameran, ada juga event lain yang bisa diikuti di Inacraft 2013, antara lain:
  • Opening Ceremony
  • Display Product Handicraft
  • Business Contact / Business Meeting
  • Demo Product from various kind of Handicraft
  • Business Consultation
  • Products Design & Quality Competition
  • Seminar
  • Fashion Show
  • Buyers night
Nah, untuk yang belum sempat berkunjung ke inacraft 2013, masih ada kesempatan tahun depan. Dan ini dia beberapa gambar yang sempat saya ambil ketika berkunjung ke inacraft 2013. Semoga bisa sedikit mengobati rasa penasaran, yaaa... :))



Batik, tenun dan sarung Tegal


Lampu duduk dan dinding dari bahan kulit kerang


Teapot Set yang dibatik menggunakan canting


Kata pemilik stand, ini hasil karya narapidana di Nusakambangan. Salut!


Kain tenun Maluku. Motifnya sedang tren. Sering digolongkan dalam motif tribal karena coraknya yang berwarna terang, gambar tegas, dan sangat mengesankan etnik.


Kebaya Encim atau Kebaya Nyonya, warisan budaya peranakan. Bordirnya dikenal dengan bordir kerancang.




Reog-nya, Jawa Timur banget dooong?


Salah satu produk stand pakaian anak-anak. Suka aja sama tulisan di T-shirt nya. :))

Salah satu stand desainer. I love the romantic pastel theme. :))
Bukan cuma Eyang Subur, Kalimantan juga punya kerajinan dari kristal dan batu-batuan begini!

Comments

Popular posts from this blog

Bapak Peri

Guys.. seperti apa Bapakmu? Tampan dan bisa dengan bangganya kamu pamerkan ke teman-teman sekolah kamu setiapkali ada acara pengambilan raport plus kaya raya dan bisa mengabulkan keinginanmu terbang menjelajah dunia dengan jet pribadi setiap liburan tiba, sekaligus menguasai ilmu beladiri seperti 7 manusia harimau dan membuat teman-teman hidung belangmu lari tunggang langgang? Atau malah pendiam dan sekali marah, raja rimba pun kalah? “Ah! Siapa bilang Bapakku galak? Masih galakkan Ibuku. Bapak itu kalau Ibu marah, biasanya lebih suka menghindar dengan duduk di teras sambil merokok.” “Bapakku sih mirip komentator bola. Segala apa aja di rumah pasti dikomentarin sama dia. Semua serba salah deh.” “Bapak baiiik banget. Aku minta apa aja pasti diturutin. Nggak pernah ngelarang dan nggak pernah bilang enggak. Enaklah pokoknya kalo Bapak. Nggak kayak  Ibu!” “Hmm.. Bapak yah? Bapak yang sekarang jadi suami Ibu? Atau Bapak yang udah cerai sama Ibu dan udah nik

Sebelum Jam Sepuluh

  “Jadi kapan?” Ia lekat menatapku. Garis bibirnya tak menyunggingkan senyuman maupun kekecewaan. Tapi ada tanda tanya yang terbaca. Ada kegamangan yang terasa. Ada harapan yang mungkin akan sia-sia. “Kapan apa?” Aku berusaha menebak-nebak maksud pertanyaannya dalam hati. Wajahku mungkin setenang air kolam dan sedingin salju yang aku sendiri belum pernah sekalipun melihat bentuknya. Tapi jangan tanya bagaimana dengan hatiku. Rasanya seperti diterjang gulungan ombak besar dan ditiup puting beliung. “Kapan kita bertemu lagi?” Mata yang bagaikan kelereng itu Nampak semakin besar saja. Tapi tak ada cahaya di sana. Redup. “Apa harus ada janji untuk bertemu lagi?” Salju di wajahku sepertinya makin dingin, sementara gulungan ombak di hati mulai mengoyakkan pertahananku. “Memangnya ini pertemuan terakhir?” Kini matanya seperti bola ping pong. Lebih besar daripada sekedar kelereng namun tak memantulkan cahaya. “Jangan suka mendahului takdir. Siapa tahu nanti kita bertemu lagi.” Kuta